Definisi Las
Las menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (1994), ” adalah penyambungan besi dengan cara membakar. Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan yang kontinyu. Pengelasan dengan metode yang dikenal sekarang, mulai dikenal pada awal abad ke 20. Sebagai sumber panas digunakan api yang berasal dari pembakaran gas acetylena yang kemudian dikenal sebagai las karbit. Waktu itu sudah dikembangkan las listrik namun masih mulai langka. Berikut ini Tips Mengelas di Rumah untuk Pemula yang wajib Anda ketahui.
Berdasarkan definisi dari DIN (Deutch Industrie Normen) las adalah ikatan metalurgi pada sambungan logam panduan yang dilaksanakan dalam keadaan lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi panas. Pada waktu ini telah dipergunakan dari 40 jenis pengelasan termasuk pengelasan yang dilaksanakan pada cara menekan dua logam yang disambung sehingga dua logam ini dapat merekat secara bersamaan.
Pengelasan (Welding) adalah salah satu teknik penyambungan logam dengan cara mencairkan sebagian logam pengisi dengan atau tanpa tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah yang menghasilkan sambungan yang kontinyu. Lingkup penggunaan teknik pengelasan dalam kontruksi sangat luas, meliputi perkapalan, jembatan, rangka baja, bejana tekan, pipa pesat, pipa saluran dan sebagainya.
Teknik pengelasan banyak dicari oleh beberapa orang yang ingin belajar mengelas. Teknik-teknik ini dapat kita dapatkan dibangku sekolah kejuruan ataupun teknik. Namun, bagi orang awam yang ingin membuka sebuah usaha bengkel las misalnya cenderung tidak memiliki waktu untuk belajar secara formal. Oleh sebab itu, kami akan memberikan beberapa tips pengelasan yang kami harap dapat membantu kita semua dalam belajar bagaimana cara Pengelasan Yang Benar.
Cara Mengelas Yang Baik dan Benar
Peralatan yang dibutuhkan dalam proses pengelasan antara lain:
1. Peralatan Utama
– Mesin Las
– Arus Listrik : AC/DC
– Electrode Holder / tang elektroda / penjepit elektroda
– Kabel Las (kabel elektrode / kabel massa / kabel tenaga)
2. Peralatan Keselamatan Kerja
– Topeng las, untuk melindungi mata dari sinar las
– Masker las / blower hisap, untuk melindungi hidung dan pernafasan akibat asap api
– Apron / pelindung dada, untuk melindungi badan dari percikan api
– Sarung tangan welding
– Sepatu pelindung
3. Peralatan Bantu
– Tang
– Sikat baja
– Palu kerak
– Meja las
– Mesin Gerinda
Baca Juga : Jenis-jenis Welding (Pengelasan) dan Cara Kerjanya
Berikut ini Tips Mengelas di Rumah untuk Pemula :
- Bersihkan bahan yang akan dilas. Gunakan palu untuk membersihkan kerak pada permukaan area yang akan dilas. Gunakan sikat baja untuk hasil yang maksimal.
- Letakkan bahan yang akan dilas pada tempat yang telah disediakan. Baik itu menggunakan meja kerja atau hanya meletakkannya di lantai. Atur kerapatan antara dua bahan. Gunakan klem jika diperlukan.
- Letakkan masa mesin las pada salah satu bagian bahan yang akan dilas. Masukkan elektroda pada panel penjepit elektroda di mesin las. Pasang kemiringan elektroda menyesuaikan dengan posisi bahan. Biasanya sudah ada tempat khusus kemiringan elektroda pada tang penjepit elektroda. Baik itu tegak lurus 90 derajat, 30 atau 40 derajat.
- Setelah bahan siap untuk di las, perlahan dekatkan ujung elektroda pada bahan yang akan dilas.
- Jarak antara ujung elektroda dengan bahan yang akan dilas sangat mempengaruhi kualitas pengelasan. Jika jarak terlalu jauh, akan timbul percikan seperti hujan bintik-bintik api. Proses pengelasanpun akan tidak sempurna. Jika jarak terlalu dekat, api tidak menyala dengan sempurna. Dan tidak ada cukup jarak untuk tempat lelehan elektroda. Jarak yang baik adalah seperdelapan dari tebal elektroda.
- Dengan menggunakan masker pelindung atau kacamata las, anda dapat memperhatikan bagian elektroda yang sudah mencair yang menyatukan antara dua bahan yang dilas tersebut. Perlahan gerakkan elektroda ke sepanjang area yang dilas.
- Hasil yang baik saat proses pengelasan dapat dilihat saat permukaan yang dilas berbentuk seperti gelombang rapat dan teratur menutup sempurna bagian yang dilas.
- Setelah selesai, bersihkan kerak yang menutupi bagian yang dilas dengan menggunakan palu. Periksa kembali apakah terdapat bagian yang belum sempurna. Jika belum sempurna, ulangilah bagian yang belum tersatukan dengan baik tersebut. Pada beberapa kasus, bahan yang sudah dilas harus di gerinda lagi jika pengelasan tidak sempurna. Namun jika tidak terlalu fatal, kita cukup mengelas bagian yang belum terlas secara sempurna tersebut.
Baca Juga : Teknik Mengelas agar kuat dan rapi
Yang harus diperhatikan dalam mengelas :
- Kawat las harus sesuai peruntukkannya dengan logam yang akan di las. Untuk pemula sebaiknya belajar mengelas bahan dari besi biasa (misalnya besi beton, besi siku, besi plat dsb).
- Bahan yang akan di las sebaiknya diletakkan mendatar karena akan lebih mudah dari pada tegak atau lebih2 diatas (overhead)
- Lebih mudah menggunakan mesin las berarus DC dari pada AC. Karena api yang timbul pada arus DC kecil dan tidak memercik secara berlebihan. Juga kebanyakan kawat las membutuhkan arus DC dari pada AC.
- Untuk belajar gunakan kawat yang berpenampang kecil misalnya 2,6 mm atau kalau dapat dipasaran gunakan kawat 1,5 mm (tapi biasanya mahal)
- Sebagai pemula belajarlah dengan bahan yang ketebalannya sedang saja ( 2 ~ 6 mm), mengelas bahan yang tipis (<1 mm) sangat memerlukan keahlian dan trik khusus.
- Bahan yang akan di las, harus dirapatkan kalau memungkinkan harus di pres/ ditekan, sehingga pengelasan hanya tipis saja sudah cukup dan tidak menambal. Kalau bahan cukup tebal, untuk pengelasan yang rapi perlu dibuat potongan/ cowakan sepanjang yang akan dilas dengan digerinda.
- Pengaturan besarnya arus sangat diperlukan. Arus yang kecil mengakibatkan kawat las tidak menyala, hasil las tidak matang/ kuat dan tidak rata. Arus yang kelewat besar mengakibatkan jebolnya bahan yang dilas, hasil las menjadi kasar dan bila sudah dingin mletek2 akibat suhu terlalu tinggi. Sebagai ancar2 untuk 1 mm kawat las dibutuhkan arus 30 ~ 40 Ampere.
- Arah dari pengelasan : Setelah kawat las menyala, kawat las harus ditarik menjauhi bahan sekitar 2 ~ 3 mm. Terlalu dekat akan mengakibatkan hasil las kurang matang dan kawat mudah menempel pada bahan sehingga apinya mati. Terlalu jauh mengakibatkan hasil las kasar dan tidak rata. Kawat las membentuk sudut 45 ~ 60 derajat tehadap bahan. Api las harus menyembur/ disemprotkan pada hasil las yang baru terjadi (seperti kita menulis, awalnya dari kiri lalu bergerak kekanan atau kalau anda kidal bisa arah yang sebaliknya). Kecepatan kawat, tergantung dari hasil las. Kalau bahan sudah menyatu, harus segera pindah titik pengelasannya. Terlalu cepat akan mengakibatkan pengelasan tidak rata, terlalu lambat mengakibatkan bahan jebol/ bolong.
- Kalau anda perlu berhenti saat mengelas, sebelum start lagi anda harus membersihkan kerak pada hasil las dengan mengetok2 pakai palu. Bila hal ini tidak dilakukan maka pengelasan berikutnya akan menempel pada kerak sehingga kekuatannya berkurang.
- Sebaiknya dihindari pendinginan yang tiba2 setelah selesai pengelasan (disiram air) karena beberapa bahan akan retak.
Jika kita mengelas dengan cara perlahan-lahan dan hati-hati maka hasil pengelasan akan baik. Tetapi jika kita mengelas dengan cara cepat, Terburu-buru maka hasil kerjanya kurang baik, karena dalam teknik pengelasan dibutuhkan kehati – hatian, ketelitian, dan keuletan agar hasil kerja Dan pengelasan dapat dilakukan dengan baik.
Demikian Sobat Workshop untuk pembahasan kali ini mengenai Tips Mengelas di Rumah untuk Pemula, Semoga bermanfaat untuk Anda. Terima Kasih